Rabu, 14 Oktober 2015

KAMERA



K a m e r a
     Pembaca yang budiman,, kali ini saya akan mengupas sedikit tentang Kamera, yang mana Kamera adalah satu dari 5 Element dasar fotografi, Kamera alat paling populer dalam aktivitas fotografi. Nama ini didapat dari camera obscura, bahasa Latin untuk "ruang gelap", mekanisme awal untuk mproyeksikan tampilan di mana suatu ruangan berfungsi
seperti cara kerja kamera fotografis yang modern, kecuali tidak ada cara pada waktu itu untuk mencatat tampilan gambarnya selain secara manual mengikuti jejaknya. Dalam dunia fotografi, kamera merupakan suatu peranti untuk membentuk dan merekam suatu bayangan gambar pada lembaran film.

Sebuah kamera minimal terdiri atas :
1. Kotak yang kedap cahaya (badan kamera)
2. Sistem lensa
3. Pemantik potret (shutter)
4. Pemutar film

Badan kamera ( Camera Body )
     Badan kamera adalah ruangan yang sama sekali kedap cahaya, namun dihubungkan dengan lensa yang darimana menjadi satu‐satunya tempat cahaya akan masuk. Di bagian ini cahaya yang difokuskan oleh lensa akan diatur agar tepat mengenai dan membakar film.

Sistem Lensa ( Lens Mounting )
     Sistem lensa dipasang pada lubang depan kotak, berupa sebuah lensa tunggal yang terbuat dari plastik atau kaca, atau sejumlah lensa yang tersusun dalam suatu silinder logam. Dudukan lensa (Lens mounting) berbeda‐beda, antara satu merek jenis kamera dan merek kamera lain memiliki perbedaan dudukan lensa (lens mounting).

Pemantik Potret (Shutter)
     Tombol pemantik potret atau shutter dipasang di belakang lensa atau di antara lensa. Kebanyakan kamera SLR Mempunyai mekanisme pengatur waktu untuk memungkinkan mengubah‐ubah lama bukaan shutter. Waktu ini ialah singkatnya pemetik potret itu membuka, sehingga memungkinkan berkas cahaya mengenai film.

Kecepatan Rana
     Kecepatan rana (shutter speed) artinya penutup (to shut = menutup). Pada waktu kita menekan tombol untuk memotret, terjadi pembukaan lensa sehingga cahaya masuk dan mengenai film. Pekerjaan shutter adalah membuka dan kemudian menutup lagi.
Kecepatan rana adalah kecepatan shutter membuka dan menutup kembali. Shutter speed dapat kita atur. Jika kita memilih 1/100, maka ia akan membuka selama 1/100 detik. Skala shutter speed bervariasi. Ada yang B, 1, ½, ¼, 1/8, 1/15, 1/30, 1/60, 1/125, 1/250, 1/500, 1/1000, dst. Mulai dari ½ sampai 1/1000 biasanya hanya disebut angka‐angka dibawah saja. Artinya 100 = 1/100 dan 2 artinya ½ detik. Namun jika angka 2 itu berwarna, maka artinya adalah 2 detik. Sedangkan B artinya bulb, yaitu jika tombol ditekan maka shutter membuka, dan ketika tombol dilepaskan maka shutter menutup. Yang perlu diingat adalah, semakin lama kecepatan shutter, jumlah cahaya yang masuk akan semakin banyak. Semakin besar angkanya, maka kecepatan shutter akan semakin tinggi (shutter akan semakin cepat membuka dan menutup).

‐ Speed cepat
     Speed cepat kita gunakan untuk memotret benda yang bergerak. Semakin cepat pergerakan benda tersebut, maka semakin besar angka speed shutter yang kita butuhkan.

‐ Speed lambat
     Jika benda yang bergerak cepat dipotret dengan speed shutter rendah, maka asilnya ialah gambar akan tampak kabur, seakan‐akan disapu, namun latar belakangnya jelas. Efek ini terkadang bagus dan menimbulkan sense of motion dari benda yang dipotret. Cara lain adalah dengan menggerakkan kamera ke arah gerak objek (panning) bertepatan dengan melepas tombol. Hasil gambarnya ialah latar belakang kabur, tetapi gambar subjek jelas. Seberapa jelas atau kaburnya subjek tergantung pada cepat atau lambatnya gerakan panning. Jika gerakannya bersama‐sama dengan gerakan subjek, maka gambar yang dihasilkan jelas. Sebaliknya jika kamera lebih cepat atau lebih lambat dari gerakan subjek, maka hasilnya akan blur (kabur).

Jenis – Jenis Kamera
Kamera Film
Kamera polaroid
Kamera digital

Jenis kamera berdasarkan mekanisme kerja
Kamera instan
Pembagian kamera berdasarkan teknologi viewfinder
Kamera TLR (Twin Lens Reflect )
Kamera SLR (Single Lens Reflect)
Kamera Digital

Tidak ada komentar:

Posting Komentar