Sabtu, 17 Oktober 2015

FILM

F i l m
     Film merupakan elemen dasar fotografi yang ketiga, film penting juga dalam fotografi. Film fotografi adalah lembaran plastik (polyester, nitroselulosa atau selulosa asetat) dilapisi dengan emulsi peka cahaya‐garam halida perak (diikat dengan gelatin) dengan kristal variabel ukuran yang menentukan sensitivitas
, kontras, dan resolusi film. Ketika emulsi cukup terkena cahaya (atau bentuk lain dari radiasi elektromagnetik seperti sinar‐X), membentuk sebuah laten (tidak kelihatan) gambar. Proses kimia digunakan pada film untuk membuat gambar menjadi jelas, dalam proses yang disebut film development.
     Dalam film hitam‐putih biasanya ada 1 lapis garam perak. Ketika emulsi di proses, garam perak
dikonversi menjadi perak metalik, yang menghambat cahaya dan hitam muncul sebagai bagian dari film negatif. Film berwarna menggunakan sekurang‐kurangnya tiga lapisan. Pewarna, yang menyerap ke permukaan garam perak, membuat kristal sensitif terhadap warna yang berbeda. Biasanya biru lapisan sensitif di atas, diikuti dengan lapisan hijau dan merah.
     Warna baru film, seperti Kodacolor II, mempunyai sebanyak 12 lapisan emulsi, dengan ke atas
dari 20 bahan kimia berbeda di setiap lapisan.
 
Jenis film
Pembagian film berdasarkan ukuran :

  • Small format (35mm) 
  • Medium format (100‐120mm) 
  • Large format (Sheet) 
  • APS (Advance Photo System) 
  • Disc Film
     Angka di atas berarti ukuran diagonal film yang digunakan. Setiap jenis ukuran film harus menggunakan kamera yang berbeda pula. Pembagian film berdasarkan jenis bahan dan kesensitifannya:

  • Film hitam putih (Black & White Film) 
  • Film warna (Color Film) 
  • Film positif (Slide Film) 
  • Film negative (Negative Film) 


  • Film infra merah (sensitif terhadap panas yang dipantulkan permukaan objek)
Perusahaan yang memproduks film :

  •  Agfa
  • Efke
  • Foma
  • Forte
  • Ferrania
  • Fujifilm
  • Ilford
  • Kodak 
  • Konica 
  • Maco 
  • Orwo 
  • Polaroid
Kecepatan Film (Film Speed)
     Kecepatan film adalah istilah dalam fotografi untuk mengukur tingkat kesensitivitas atau kepekaan film foto terhadap cahaya. Film dengan kepekaan rendah (memiliki angka ISO rendah) membutuhkan sorotan (exposure) yang lebih lama sehingga disebut slow film, sedangkan film dengan kepekaan tinggi (memiliki angka ISO tinggi) membutuhkan exposure yang singkat.

Skala kecepatan film ISO
     Standarnya dikenal dengan ISO 5800:1987 dari International Organization for Standardization (ISO) yang menetapkan skala linear dan skala logaritmik untuk mengukur kecepatan film. Skala linear ISO dikenal dengan ASA.
     Sebuah standar penamaan keempat adalah GOST, dikembangkan oleh otoritas standar Rusia. Lihat kecepatan film artikel untuk tabel konversi antara ASA, DIN, dan kecepatan film GOST. ISO Standard termasuk film kecepatan 25, 50, 64, 100, 160, 200, 400, 800, 1600, dan 3200. Konsumen film cetak biasanya menggunakan ISO 100 hingga ISO 800. Film ISO 25 sangat "lambat", karena membutuhkan jauh lebih banyak eksposur untuk menghasilkan gambar yang dapat digunakan daripada film ISO 800 "cepat". Film ISO 800 dan lebih besar, lebih cocok untuk pemotretan dengan situasi cahaya rendah.

Keuntungan dan Kerugian ISO Rendah & Tinggi
Keuntungan  ISO / ASA Rendah
  • Grain / Butiran Photo Halus sehingga kualitas gambar lebih halus ( Low Noise )
Kerugian  ISO / ASA Rendah
  • Kurang peka terhadap cahaya, sehingga pemotretan malam hari agak kurang baik dilakukan dengan ISO/ASA rendah.
Keuntungan  ISO / Tinggi
  • Sangat peka terhadap cahaya, sehingga sangat membantu sekali untuk pemotretan yang memiliki intensitas cahara rendah (foto malam hari) & pemotretan yang ditidak di perbolehkan menggukanan lampu flash (foto olah raga tinju).
Kerugian  ISO / Tinggi

  • Grain / butiran photo sangat kasar,sehingga kualitas gambar yang di hasilkan agak lebih kasar ( high noise )

     Fotografer profesional dengan obyek photo statis seperti potraiture atau landscape biasanya menggunakan ISO/ASA rendah untuk mendapatkan kualitas foto yang baik, dan karena itu memerlukan tripod (kaki penyangga kamera) agar kamera lebih stabil untuk pencahayaan lebih rendah.
     Memotret obyek photo seperti olahraga atau bergerak cepat dalam kondisi cahaya rendah, seorang profesional fotografer akan memilih menggukanan film dengan ISO/ASA yang tinggi.

Pemrosesan Film
     Setelah film di expose, maka proses selanjutkan film akan diproses di sebuah ruang kedap cahaya yang di kenal dengan Kamar Gelap atau Dark Room. Proses cuci film adalah kegiatan di dalam fotografi untuk mengubah film yang baru diekspos agar bisa dilihat dengan mata telanjang. Dilakukan dengan merendam pita film seluloid ke dalam empat jenis cairan, yaitu:

  • Developer, untuk merontokkansilver halida yang tidak terekspos cahaya secara selektif 
  • Stop Bath, untuk menghentikanproses cairan developer 
  • Fixer, untuk memperkuat penempelan silver halida yang telah terekspos 
  • Air, untuk menghilangkan sisa‐sisacairan kimia sebelumnya sebelum pita film dikeringkan
     Pencucian film harus dilakukan dengan kondisi gelap total, sebab cahaya liar saat pencucian akan merusak gambar asli di dalam pita film. Kondisi ini bisa didapatkan dengan melakukan pencucian film di dalam kamar gelap atau menggunakan bantuan tas dan tabung kedap cahaya. 

Proses Cetak Foto
     Setalah film diproses, proses selanjutnya adalah proses pencetakaan foto dari film negatif ke lembar kertas photo. Proses ini juga masih dilakukan di kamar gelap / dark room, karena kertas foto yang belum terexpose sangat sensitif dengan cahaya. Pada sebagian besar kamar gelap terdapat Alat Enlarger yaitu alat optik mirip dengan proyektor slide yang memproyeksikan citra negatif ke media (kertas). Alat ini mengkontrol fokus, intensitas dan durasi cahaya, digunakan untuk mencetak foto. Selembar kertas foto terkena gambar hasil perbesaran dari negatif.


     Ketika membuat cetakan hitam dan putih, sebuah safelight (lampu aman) biasanya digunakan untuk menerangi area kerja. Karena sebagian besar kertas hitam dan putih hanya peka terhadap warna biru dan lampu hijau, maka lampu warna merah dapat digunakan dengan aman tanpa merusak kertas foto.




                                                                                Mesin Proses & Cetak Film

Tidak ada komentar:

Posting Komentar